Pemantauan menunjukkan, banjir akibat curah hujan yang tinggi di
kawasan hulu Citarum itu telah mengakibatkan terputusnya sejumlah jalan
raya di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot.
Salah satunya ruas
Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot terputus di sekitar jembatan
Dayeuhkolot. Kemudian Jalan Raya Balendah-Rancamanyar dan Jalan Raya
Cieunteung.
Akibatnya, arus lalu lintas di jalur itu terputus.
Khusus untuk jalur utama Banjaran/ Ciparay-Dayeuhkolot-Kota Bandung
terpaksa diarahkan melalui Jalan Baleendah-Bojongsoang yang berjarak
sekitar 1 kilometer dari kota Kecamatan Dayeuhkolot. "Banjir sudah
berlangsung seminggu ini, tetapi hari ini lebih besar dari hari-hari
sebelumnya," kata Ogi (35), warga Kampung Andir, Baleendah.
Sedikitnya
6.000 rumah penduduk dan fasilitas umum di Baleendah dan Dayeuhkolot
terendam. Sebuah SPBU di persimpangan Baleendah dan Dayeuhkolot juga
terendam banjir setinggi 50 sentimeter.
Banjir juga merendam
ratusan rumah dan kolam di Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang.
Genangan yang melanda kampung mereka merupakan yang pertama kali pada
musim hujan, awal tahun ini.
Lalu lintas di jalur
Banjaran-Dayeuhkolot-Bandung praktis terputus. Kemacetan terjadi di
jalur Baleendah-Bojongsoang, satu-satunya jalur yang bisa diakses untuk
menuju Kota Bandung.
Sebagian besar warga yang tergenang banjir di Baleendah dan Dayeuhkolot mengungsi ke gedung serba guna dan kantor kecamatan.
Sebagian
warga masih bertahan karena berharap genangan banjir menyusut hari ini.
Sementara itu, SD Mekarsari di Kampung Cieunteung sudah lebih seminggu
tergenang banjir sehingga proses belajar-mengajar dipindahkan ke Gedung
Serbaguna di Baleendah. "Bila hujan deras terus mengguyur kawasan hulu
Citarum, Baleendah di ambang banjir besar," kata Gunawan, salah seorang
relawan Tagana di Baleendah.
Sementara itu, tenda pengungsian
sudah terlihat di sana, termasuk dapur umum untuk membantu korban
banjir. Aktivitas warga menggunakan perahu karet dan perahu kecil karena
genangan di rumah penduduk hingga 2 meter. "Di wilayah Andir genangan
mencapai 1,5 meter," kata Dada, warga Andir.
No comments:
Post a Comment